Selasa, 08 Desember 2015

Kecelakaan Kereta dan Metro Mini, 5 Fakta di Baliknya

Hari Minggu kemarin, serangkaian kereta rel listrik (KRL) dan sebuah Metro Mini menambah daftar kecelakaan lalu lintas di Indonesia. KRL ini menabrak Metro Mini yang sedang melintang di lintasan tersebut. Sontak, kecelakaan ini membuat kepadatan akibat masyarakat sekitar yang penasaran untuk melihat ke TKP. Pihak kepolisian kemudian berusaha mengurai kepadatan tersebut agar lalu lintas tetap berjalan lancar.
Apa sajakah fakta berkaitan dengan kecelakaan KRL dan Metro Mini tersebut? Inilah 5 fakta di balik kecelakaan KRL dan Metro Mini yang perlu kamu tahu. 

1. Perlintasan Tubagus Angke, Jakarta Barat

kecelakaan1 
Sebuah Metro Mini bernomor trayek B80 dengan jurusan Kota-Kalideres melintang di perlintasan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Karena dari arah berlawanan dan arah sebelumnya sudah padat akan kendaraan, Metro Mini tersebut tidak dapat maju atau mundur, terperangkap di perlintasan kereta. Dengan jarak 50 meter, akhirnya kereta tersebut menabrak sisi samping Metro Mini. Tabrakan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

2. Metro Mini yang Menerobos Perlintasan

kecelakaan2 
Dilansir dari situs kompas.com, ketika kereta commuter line ingin melintas di Tubagus Angke, sebuah Metro Mini menerobos palang pintu perlintasan tersebut. Penerobosan perlintasan terjadi dikarenakan ada palang pintu yang tidak menutup jalan sepenuhnya. Alhasil, dengan maksud untuk mengantar penumpang lebih cepat, Metro Mini tersebut malah terjebak di perlintasan akibat di arah sebaliknya telah penuh dengan kendaraan, belum lagi palang pintu yang panjang dan menutupi jalan tersebut.

3. Korban Jiwa dalam Kecelakaan Kereta dan Metro Mini

 kecelakaan3
Metro Mini yang ringsek dan hancur tersebut membawa setengah penumpang di dalamnya. Dari informasi terkini, tercatat jumlah korban jiwa dari kecelakaan tersebut adalah 18 orang meninggal dan 8 orang selamat dengan luka-luka. Korban jiwa maupun korban selamat dibawa ke RSCM untuk mendapatkan perawatan dan nantinya akan dimintai keterangan. Berdasarkan  keterangan dari antaranews.com, beberapa keluarga telah berdatangan ke RSCM untuk mencocokkan identitas korban jiwa atau korban selamat tersebut.

4. Kondisi KRL Pascatabrakan

 kecelakaan4
Commuter line tujuan Jatinegara–Bogor akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas DAOP1 PT.KAI ke Kampung Bandan pada pukul 12.20 WIB. Nurdin, salah satu petugas DAOP1, menjelaskan bahwa KRL mengalami kerusakan pascatabrakan terjadi. "Banyak kerusakannya. Salah satunya yang paling parah adalah sistem kelistrikan yang membuat kereta tidak dapat berjalan. Listrik enggak bisa masuk atau diterima," kata Nurdin. Berdasarkan Liputan6.com, pasca-KRL dievakuasi, masyarakat sekitar mengunjungi tempat kejadian dan membuat kepadatan di jalan tersebut.

5. Keterangan Saksi

 kecelakaan5
Beberapa saksi mengaku melihat dengan jelas kecelakaan tersebut. Saksi melihat, kereta api sudah berada di jembatan sekitar 50 meter dari palang pintu kereta. Saksi sempat berteriak, tetapi sopir Metro Mini tidak menghiraukan. Saksi langsung melihat Metro Mini tersebut tertabrak pada bagian samping sebelah kanan. Dikutip dari kompas.com, saksi lainnya yang bernama Akhlani (57) mengatakan bahwa tabrakan itu menimbulkan bunyi keras. Pedagang terdekat juga menyaksikan bahwa pintu perlintasan sudah menutup ketika Metro Mini menyerobot jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar