Selasa, 08 Desember 2015

Metro Mini dan KRL kecelakaan, 5 Komentar Ahok Bertebaran

Minggu pagi, KRL menyambar Metro Mini 80 yang menerobos palang perlintasan kereta. Kecelakaan antara bus Metro Mini dan kereta rel listrik (KRL) itu terjadi di palang perlintasan kereta Muara Angke, Jakarta Utara. Kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian sopir Metromini itu membuat geram Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ahok lantas ‘menyerang’ sejumlah instansi terkait kejadian itu. Total ada 18 tewas dalam kecelakaan ini. Seluruhnya adalah penumpang Metro Mini, termasuk sopir dan kernetnya.
Bagaimana pendapat Ahok perihal kecelakaan Metro Mini dan KRL tersebut?

1. “Transjakarta itu payah.”

Bangkai Bus Metro Mini 
Kecelakaan antara Metromini dan KRL membuat Ahok 'menyemprot' dua instansi. Dua instansi terkena 'semprotan' Ahok adalah PT.Transjakarta dan Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta.
PT.TransJakarta disebut Ahok gagal total menyaingi bus-bus ibu kota meski telah eksis setahun lebih. “Transjakarta itu payah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 7 Desember 2015.
Kegagalan Transjakarta ini, ujar Ahok, karena jumlah minim armada bus yang mereka miliki. Padahal, menurut Ahok, PT.Transjakarta bisa meminjam uang untuk membeli bus tapi tidak dilakukan.
“Jadi jujur saja, saya akan ganti direksi Transjakarta karena selama setahun gagal total,” kata Ahok, dikutip CNN Indonesia.

2. Dibayar rupiah per kilometer pun mereka menentang saya, kok.”

Mendorong Bus Metro Mini 
Sementara itu, Ahok mempertanyakan keberadaan Organda DKI. Ahok menolak jika dituduh kurang tegas dalam menerapkan regulasi berkaitan angkutan umum di Jakarta.
Ahok menuduh balik Organda yang dianggap tidak mau menerima tawaran Pemprov DKI. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menawarkan Organda untuk bergabung dengan PT.Transjakarta dan mengintegrasikan busnya dengan Transjakarta.
"Mereka dibayar rupiah per kilometer pun mereka menentang saya kok. Mereka kan pernah ribut sama saya," ujar Ahok.

3. “Semua orang tahu, mereka ngebut karena kejar setoran.”

 Bangkai Bus Metro Mini
Sebelumnya Ahok mengatakan kejadian kecelakaan Metromini dan KRL di Angke bisa dihindari. Syaratnya, para pemilik bus Metromini atau Kopaja bersedia untuk bergabung dengan PT.Transjakarta dan dibayar rupiah per kilometer. Ahok beralasan, pembayaran rupiah per kilometer bisa membuat para sopir tidak mengebut dalam mengendarai busnya.
"Semua orang tahu, mereka ngebut karena kejar setoran, ngetem karena kejar setoran, SIM (surat izin mengemudi) para sopir pun ilegal," kata Ahok.
Integrasi Metromini dengan PT.Transjakarta memang menjadi salah satu kendala Pemprov DKI Jakarta untuk mengatur bus sebagai angkutan umum. Pemilik bus-bus tersebut tidak jelas karena dimiliki oleh perseorangan. Padahal, menurut Ahok, pemilik bus tidak akan rugi jika bergabung dengan PT.Transjakarta.
"Kami tidak bisa menemui pemilik Metromini karena ini perseorangan dan semua ngotot. Mereka juga banyak yang belum mau (bergabung)," ujar Ahok. 

4. “Seandainya saya punya hak, maka saya akan langsung membuang bus jelek ke laut.”

 Bangkai Bus Metro Mini
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan masih banyaknya bus kota tak layak yang bisa beroperasi di ibu kota. Padahal sudah 1.600 bus bobrok itu dikandangkan. 
Dalam uji KIR juga bus kota tak layak jalan juga seharusnya tidak diloloskan. Namun oknum di Dinas Perhubungan dan Transportasi yang disuap pemilik busa menurutnya pada akhirnya kembali mengijinkan bus kembali mengaspal.
Gubernur yang biasa disapa Ahok itu mencatat, ada sekitar 3.000 unit bus kota yang beroperasi di Jakarta. Sebagian besar kondisinya sudah tak layak untuk beroperasi. Karena itu, pemeriksaan kerap dilakukan untuk mencabut izin trayek bus yang tak layak itu.
"Kami sudah mencabut trayek 1.600 bus, jadi kalau kalian melihat ke tempat penampungan bus, sudah tidak muat lagi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/12).
Ahok sempat ingin membuang bus tidak layak pakai yang kini ada di penampungan ke laut. Namun, ia merasa tidak punya kewenangan untuk membuangnya. "Seandainya saya punya hak, maka saya akan langsung membuang bus jelek ke laut," ujarnya.

5. “Lucu, kan? Sudah jelas tidak lolos (malah menggugat).”

 Bangkai Bus Metro Mini
Meski sebagian besar bus kota di Jakarta tak layak jalan, namun izin operasi masih saja dikantongi. Ahok menuding anak buahnya ada yang bermain menerima ‘uang pelicin’ untuk mengeluarkan izin itu. 
Pada akhirnya, banyak bus yang meski memiliki izin operasi namun kondisinya dinilai tak layak. Hal itu terungkap saat razia dilakukan di jalan.
Menurut Ahok, petugas Dinas Perhubungan tidak tanggung-tanggung dalam mencabut izin trayek bus-bus yang dianggap tidak layak. Saat para pemilik bus mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara pun Ahok mengaku siap untuk menghadapi mereka semua.
"Lucu, kan? Sudah jelas tidak lolos (malah menggugat). Makanya saya perintahkan pada petugas KIR untuk langsung menangkap jika tak lolos," kata Ahok.

Sumber: https://www.selasar.com/politik/metro-mini-dan-krl-kecelakaan-5-komentar-ahok-bertebaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar