Pilkada Serentak: Kondisi Persiapan serta Sentimen Negatif

Pilkada Serentak: Kondisi Persiapan serta Sentimen Negatif. Pilkada serentak yang penuh dinamika ini masih terus menuai kontroversi, baik positif dan negatifnya. Akan tetapi, Mendagri memastikan bahwa Pilkada Serentak akan tetap dilakukan pada tahun ini. Oleh karena itu, sampai di mana kondisi persiapan dari KPU? Apakah sudah benar-benar akan dilakukan pada 9 Desember mendatang?

Kondisi Persiapan Pilkada Serentak 

Pilkada serentak pada tahun 2015 ini didasari oleh isi Perppu Nomor 1 Tahun 2014 dan Perppu Nomor 2 tahun 2014. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum telah menentukan bahwa pemilihan kepala daerah tersebut akan diselenggarakan antara pada tanggal 2–9 Desember.

Dua skenario ini telah disiapkan oleh KPU, dalam situs resmi Kemendragi dijelaskan oleh Ferry Kurnia selaku Anggota KPU – menurutnya pemilihan yang diadakan pada awal bulan Desember ini agar tidak mengganggu mayoritas agama Kristen, katolik dan protestan yang akan merayakan hari natal.

Kemudian, gagasan untuk menyelenggarakan pilkada serentak pada tanggal 9 Desember mendatang telah disahkan oleh Ketua KPU – Husni Kamil Manik. Beliau juga menjelaskan bahwa walapun terkendala berbagai masalah, 9 Desember mendatang pilkada serentak akan terus jalan. Hal ini dijelaskan di situs CNN Indonesia oleh Yohanie Linggarsari – bahwa pihak KPU telah mempersiapkan tahapan, program, serta jadwal penyelenggaraan pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

Husni Kamil Manik beserta jajarannya juga menjelaskan bahwa pilkada serentak akan dilakukan di 308 kabupaten/kota. Dengan jumlah kota tersebut, KPU telah memiliki data pemilih sebanyak 102 juta orang yang juga terdaftar di Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, sudah ada 156 calon yang terdaftar dan sedang akan memasuki fase verifikasi.

Halangan dari Setiap Persiapan

Akan tetapi juga disayangkan bahwa pada akhirnya ada lima daerah yang tidak dapat mengikuti pilkada serentak tersebut. Hal ini terkait dari penjelasan Abraham Utama dari CNN Indonesia – kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya – Jawa Barat, Kabupaten Blitar – Jawa Timur, Kota Mataram – NTB, Kota Samarinda – Kaltim, dan Kabupaten Timor Tengah – NTT.

Kelima daerah ini dipastikan tidak menambah bakal calon pasangan pada tahap 2. Oleh karena itu, berdasarkan peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015 – daerah yang tidak memiliki minimal dua calon pasangan setelah masa perpanjangan pendaftaran harus mengikuti Pilkada selanjutnya di 2017.

Sayangnya dengan berdasarkan payung hukum yang jelas dan persiapan matang, Titi Anggraeni sebagai Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) serta Didik Supriyanto sebagai Ketua dari Perludem menilai bahwa KPU belum sepenuhnya siap untuk menyelenggarakan Pilkada serentak ini.

Titi yang dijelaskan di situs Media Indonesia dan Didik dari situs Selasar.com, keduanya menilai bahwa siklus pemilihan ini tidak efektif karena akan hanya menimbulkan kejenuhan dari pemilih yang ditakutkan menghasilkan sikap apatis.

Akan tetapi, Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri memastikan sebagai perwakilan dari pemerintah untuk terus mendukung penyelenggaraan pilkada serentak pada tahun 2015 ini.

Jelas dengan penjelasan di atas bahwa pilkada akan tetap diselenggarakan di 9 Desember mendatang. Sudah sepantasnya kita sebagai warga untuk memilih siapa yang terbaik untuk mewakili kita dalam membenahi serta memimpin setiap daerah. Oleh karena itu, mari memilih dengan cerdas dan tidak bersikap apatis untuk pemilihan kali ini.

Sumber: https://www.selasar.com/politik/pilkada-serentak-kondisi-persiapan