Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Secara sederhana, kecerdasan buatan dapat didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditampilkan oleh mesin atau perangkat lunak.
Berdasarkan definisi ini, kita dapat mengkategorikan komputer, ponsel, robotika, dan hal-hal yang terkait dengan ketiganya sebagai hasil (produk) kecerdasan buatan.
Gagasan kecerdasan buatan yang berasal dari Descartes ternyata turut menarik perhatian ranah hiburan. Dari masa ke masa, berbagai film yang bertemakan kecerdasan buatan dibuat oleh para sineas Hollywood. Apa sajakah film-film tersebut? Simak dalam 5 Film Bertema Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)!
1. A.I. Artificial Intelligence (2001)
Film A.I. Artificial Intelligence bercerita tentang karakter bernama David yang diperankan oleh Haley Joel Osment. David bukan bocah biasa. Ia adalah robot yang diprogram untuk memiliki sifat-sifat kemanusiaan.
Cybertronics, perusahaan pembuat David, mengujicobakan robot ini sebagai ‘anak’ dari pasangan Henry Swinton (Sam Robards) dan istrinya, Monica (Frances O'Connor). Ketika kehidupan di bumi tak lagi sesuai bagi David, ia dibawa menuju ‘kampung halaman’-nya, sebuah dunia yang dipenuhi oleh robot.
Film arahan Steven Spielberg ini dibuat berdasarkan kisah yang digarap oleh Stanley Kubrick. Film ini dibintangi Jude Law yang berperan sebagai Gigolo Joe dan William Hurt yang berperan sebagai Prof.Allen Hobby.
2. The Terminator (1984-2015)
Membahas robot sebagai produk kecerdasan buatan (artificial intelligence) rasanya tidak sah bila tidak menyebutkan film The Terminator. Dari semua film tentang kecerdasan buatan sebagai gagasan di balik penciptaan sebuah robot, The Terminator adalah yang paling sukses.
Tercatat, film yang ditayangkan pada 1984 ini memiliki empat sekuel, yaitu Judgment Day (1991), Rise of the Machines (2003), Salvation (2009), dan Genisys (2015).
Film ini bercerita tentang Skynet, sang terminator AI, yang bertarung melawan musuh bebuyutan John Connor. Namun di seri kelima, Genisys, ia mendapat tandingan baru Kyle Reese, orang kepercayaan Connor. Selain sukses melambungkan nama Arnold Schwarzenegger, film ini juga dianggap sukses menggambarkan kekhawatiran manusia akan ‘efek samping’ dari kecerdasan buatan itu sendiri.
3. Transcendence (2014)
Transcendence adalah wujud mesin yang sangat canggih karena mampu menyaingi kecerdasan kolektif semua manusia sepanjang sejarah. Saking canggihnya, mesin ini mampu mendominasi kehidupan manusia. Adalah Dr. Will Caster yang berkeinginan untuk menciptakan mesin ini. Saat usahanya nyaris berhasil, sekelompok orang yang menamakan diri mereka ‘gerakan antiteknologi’ menembak Dr. Will Caster.
Ia berusaha diselamatkan oleh istrinya, Evelyn (Rebecca Hall), dan sahabatnya, Max (Paul Bettany). Mereka menolong Will dengan menghubungkan isi otak Will ke dalam teknologi komputer yang sedang dikembangkannya. Usaha ini ternyata membawa bencana bagi dunia yang mengancam kelangsungan umat manusia di bumi.
Kecerdasan buatan jelas sekali menjadi tema utama yang diusung dalam Transcendence. Dibuat menegangkan, film ini menggambarkan kekhawatiran manusia akan kecerdasan buatan yang berpotensi dalam mendominasi kehidupan manusia.
4. The Matrix (1999-2003)
Jalan cerita Matrix berpusat pada karakter bernama Neo. Karakter yang diperankan oleh Keanu Reeves ini memiliki keingintahuan terhadap konsep Matrix. Oleh Trinity (Carrie-Anne Moss), Neo dipertemukan dengan Morpheus (Laurence Fishburne) yang dianggap bisa menjelaskan Matrix.
Begitu terkontak dengan Trinity (Carrie-Anne Moss), Neo (Keanu Reeves) terbawa ke dunia yang mempertemukannya dengan Morpheus (Laurence Fishburne).
Trilogi The Matrix yang disutradari oleh Andy Wachowski dan Lana Wachowski menggambarkan pertarungan manusia melawan kecerdasan buatan dalam suatu dimensi. Film ini menghadirkan banyak adegan memorable, seperti gerak lambat Neo dalam menghindari peluru kala bertarung melawan koloni agen rahasia kecerdasan buatan.
5. Captain America: The Winter Soldiers
Setelah terjadi bencana dengan sesama Avengers di New York, Steve Rogers alias Captain America (Chris Evans) tinggal di ibukota negara dan mencoba untuk menyesuaikan diri dengan zaman moderen.
Namun, serangan terhadap rekannya dengan S.H.I.E.L.D. membuat Rogers terlibat intrik web intrik yang membuat seluruh dunia terancam. Bergabung dengan Black Widow (Scarlett Johansson) dan sekutu baru mereka, Falcon, Captain America berjuang untuk menghadapi konspirasi yang terus meluas.
Film Marvel satu ini terlihat berbeda dengan film-film Marvel sebelumnya. Bila kecerdasan buatan dalam bentuk jaringan komputer kerap menjadi teman (misalnya dalam trilogi Iron Man), fenomena satu ini justru menjadi musuh yang harus dikalahkan.
Kelima film di atas memang memiliki tema yang sama, namun bila diperhatikan, meskipun diisi oleh karakter yang berbeda serta memiliki jalan cerita yang berbeda, terdapat satu benang merah yang menarik untuk kamu cermati. Ya, kelimanya menggambarkan kekhawatiran manusia akan perkembangan kecerdasan buatan. Seakan-akan, alam bawah sadar manusia melihat kecerdasan buatan seperti pisau bermata dua: alat bantu sekaligus ancaman.
Bagaimanakah pendapatmu tentang kecerdasan buatan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar